KRONOLOGIS KEJADIAN
Penembakan terhadap Warga Sipil
di Merauke
Hari/Tgl : Jumat,
14 Januari 2011
Jam : 04.30 WIT
Tempat : Kampung Nasem, Distrik
Kota Merauke kab. Merauke
Kejadian : Penembakan terhadap dua warga di Merauke
oleh Anggota satgas TNI Yonif 132/Bima Sakti, Pekan Baru Riau.
Motif : Komplikasi
emosi terhadap prilaku anggota TNI, selama bertugas di Pos Nasem selalu
melakukan perampasan dan pengambilan hasil usaha masyarakat dan hasil hutan
sewenang-wenang, pemerkosaan (asusila) terhadap gadis dan Ibu-ibu muda,
intimidasi dan terror terhadap warga yang dianggap sebagai kelompok Separatis.
Pelaku : Pratu
Sukirman dan anggota yang lain (Satgas TNI Yonif 132/Bima Sakti)
Korban : 1. Klemens Basik Basik, umur 52 Tahun (ayah)
2. Amandus Basik Basik, umur 30 Tahun (anak)
Penembakan terhadap 2 (dua) warga sipil Klemens Basik Basik dan Amandus Basik Basik (bapak dan anak) di Merauke, hari jumat, 14 Januari 2011, pagi dini hari jam 04.30
WIT di Kampung Nasem, Distrik
Kota Merauke, berawal dari perilaku anggota satgas TNI Yonif 132/Bima Sakti,
Pekan Baru Riau, selama bertugas di Merauke, selalu melakukan tindakan-tindakan
diluar dari tugas dan tanggungjawab sebagai aparat keamanan, untuk mengayomi,
membina dan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sipil, tetapi
aparat keamanan selalu menciptakan situasi yang tidak harmonis
bagi ketentraman hidup masyarakat
di Merauke. Sejak anggota satgas TNI Yonif 132/Bima Sakti, Pekan Baru Riau,
bertugas di sana, melakukan pemerkosaan para gadisgadis dan Ibu-ibu muda di
desa, penindasan, intimidasi serta terror dengan tuduhan masyarakat yang ada di sana dianggap sebagai
komplotan makar dan separatis.
Bapak Klemens Basik Basik adalah
salah satu kepala keluarga yang direpatriasi oleh Pemerintah Indonesia dari
PNG, sesungguhnya status dalam masyarakat beda dengan yang lain. Termasuk
pembinaan NASIONALISME PANCASILA dan Jaminan Hidup, tetapi nasib juga sama
dengan masyarakat sipil yang ada di sana.
Pada tanggal 12 Januari 2011,
seorang gadis usia 16 Tahun, anaknya bapak Klemens Basik Basik di perkosa oleh
salah satu anggota satgas TNI Yonif 132/Bima Sakti, Pekan Baru Riau, pemerkosaan ini bukan
baru sekali tapi sering dilakukan terhadap gadis ini dan gadis-gadis/ibu-ibu muda desa
yang lain, termasuk juga persoalan lain sering mengadu ke pimpinan, namun
prilaku TNI tidak pernah rubah sekalipun ada pergantian
personil tetap pola, tindakan,
karakter serta prilaku anggota pos sebelumnya dengan sekarang tetap sama.
|
Kronologis Kejadian Penembakan
terhadap Warga Sipil di Merauke, 14 Januari 2011 Situasi keresahan, trauma
tekanan teror dan intimidasi ini ayah gadis tersebut (Klemens), sudah tidak sabar menahan
amarahnya terhadap prilaku TNI sebelumnya dengan akumulasi dari pemerkosaan
anaknya, kemudian datang menghampiri di Pos Anggota satgas TNI Yonif 132/Bima
Sakti, Pekan Baru Riau, sambil memegang panah, menyerang di pos, anggota Yonif
Pratu Sukirman, tanpa ada tembakan peringatan menembaki bapak Klemens mati di
tempat dan anak Amandus menyusul dari belakang melihat ayahnya jatuh tertembak
bersimbah darah, maka Amandus langsung datang memotong Pratu Sukirman dengan parang di
pungkung, sehingga anggota yang lain menembaki Amandus di kepala (kepala pecah
dua) meninggal di tempat.
Kedua korban, tanpa dilakukan
visum atau outopsi langsung dimakamkan dalam pengawalan ketak oleh Aparat
keamanan gabungan (TNI dan Polri), pada tanggal 14 Januari 2011, di Merauke.
Penyelasan lain
Pemberitaan di Media, sangat
bertolak belakang dengan situasi yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Karena
represif aparat keamanan di Merauke sangat tinggi di bandingkan dengan daerah
lain di Papua.
Salam dan kerja sama
Dominggus Sorabut