Lima ratusan Massa aksi damai yang tergabung dalam KRPBK hari ini, tgl 2
Maret 2011 telah melakukan aksi damai ke Kantor Gubernur Propinsi Papua dan
Kantor DPRP di bawah Thema: STOP Pemilihan
MRP, Jawab 11 Rekomendasi hasil MUBES MRP bersama orang asli Papua, OTSUS Papua
sudah Gagal Total, Hak Hidup Orang Papua Terancam, segera bubarkan MRP Boneka
Jakarta.
Massa aksi tiba dikantor Gubernur pada jam 14.00 WPB. Massa aksi menanti
gubernur untuk menyampaikan aspirasinya, namun Gubernur (Bas) dan Wagub (Alex)
tidak menemuai massa aksi damai. Karena itu, pada jam 14.30 WPB, Juru Bicara
KRPBK (Selpius Bobii) membacakan pernyataan sikap yang telah disiapkan, dan
sikap tersebut diserahkan ke sekretaris pribadi Gubernur; selanjutnya massa
aksi damai long mars menuju ke kantor DPRP. Pada jam 16.00 WPB massa aski
diterima oleh dua orang anggota DPRP dan KABAG Humas DPRP mengingat pimpinan
tidak ada ditempat. Pada jam 17.00 WPB massa aksi damai membubarkan diri pulang
dengan aman. Berikut ini materi pernyataan sikapnya, mohon dicopy dan
diteruskan ke jaringan Anda, trims, Syalom....
KOALISI
RAKYAT PAPUA BERSATU UNTUK KEADILAN
(KRPBK)
Sekretariat: Asrama Nayak Kamkey
============================== ======================
Pernyataan
Sikap
STOP
Pemilihan MRP; Segera Jawab 11 Rekomendasi MUBES MRP bersama orang asli Papua
“Pimpinan
Gereja Yang Pro OTSUS Papua Segera Berhenti Melacurkan Diri”
UU No. 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
bagi Propinsi Papua telah gagal total. Terbukti bahwa ada empat indikator
utama, yakni penididikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur belum
dirasakan oleh rakyat bangsa Papua. Sensus Penduduk pada tahun 2010 telah
menunjukkan bahwa dari 33 propinsi di Indonesia, propinsi Papua dan Papua Barat
angka kemiskinan menduduki urutan pertama. Inilah indikator kegagalan UU OTSUS
Papua yang tak bisa dibantah oleh siapa pun. Dana 28 triliunan rupiah di era OTSUS selama 10 tahun habis terbagi
antara pejabat Papua dan Jakarta.
Negara Indonesia telah gagal membangun
Papua; tetapi Negara Indonesia suskses
dalam pembangunan pemarginalisasian, pembangunan pembohongan,
pembangunan ketidak-adilan, pembangunan pembataian, pembangunan pembodohan,
pembangunan diskriminalisasi, pembangunan pemerkosaan, pembangunan perampasan
tanah, pembangunan perampasan kekayaan alam Papua, dan lain sebagainya. Singkatnya
pembangunan yang diterapkan di Tanah Papua adalah pembangunan perampasan
hak-hak dasar orang asli Papua, termasuk perampasan terhadap hak penentuan
nasib sendiri bagi bangsa Papua.
OTSUS sudah gagal total, tetapi perekrutan
dan pemilihan MRP sedang didorong oleh pemerintah Indonesia melalui kesbang pol
yang diback up oleh pimpinan Gereja tertentu, seperti Ketua Sinode GIDI dan
Uskup Jayapura. Sementara itu, ada pun pimpinan Gereja di Tanah Papua yang pro
suara-suara umat tertindas tampil menyambungkan suara umat Tuhan yang menolak
OTSUS Papua.
Adalah suatu tindakan kenabian ketika para
gembala umat tampil menyuarakan suara umat Tuhan yang terabaikan. Tindakan
pimpinan Gereja pro umat tertindas adalah suatu tindakan penyelamatan terhadap
umat Tuhan, suatu tindakan kebebasan, suatu tindakan perutusan. Gereja adalah
benteng pertahanan integritas umat Tuhan yang terbelenggu oleh system
pemerintahan yang tidak demokratis, tidak adil, tidak jujur, tidak bermartabat,
tidak memihak, dan tidak memberi rasa kedamaian bagi umat Tuhan di Tanah Papua.
Demi menyelamatkan manusia dan tanah Papua
dari bahaya kepunahan etnis dan kehancuran, maka kami menyatakan dengan tegas
bahwa:
1.
Pemerintah
Indonesia telah gagal membangun Papua, OTSUS telah gagal total, Hak Hidup Orang
asli Papua terancam, maka pemerintah Indonesia segera mencabut UU No. 21 Thn
2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua.
2.
Stop
Pemilihan MRP dan segera menjawab 11 rekomendasi MUBES MRP bersama orang asli
Papua.
3.
Pemerintah
Indonesia melalui Gubernur Papua dan Papua Barat segera membubarkan MRP boneka
Jakarta.
4.
Rakyat
bangsa Papua menolak dengan tegas revisi UU OTSUS Papua.
5.
Mendesak
Negara-negara pendonor OTSUS segera
menghentikan saluran dana.
6.
Rakyat
Bangsa Papua menolak Unit Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4) yang sedang
digagas di Jakarta.
7.
Sebelum
meletakan jabatan, Gubernur Papua dan Papua Barat segera bertanggung jawab dan
menghentikan semua investasi di Tanah Papua, antara lain, Investasi MIFFEE, PT.
Freeport, pembangunan PLTA di Kapiraya, Penambangan Emas Liar di Degeiwo dan
Intan Jaya (taman lorenz), illegal logingg, illegal fising, illegal maining;
dan bertanggung jawab atas penggunaan dana OTSUS Papua sebasar 28 triliun
selama 10 tahun.
8.
Gereja
di Tanah Papua jangan menjadi alat kekuasaan Negara Indonesia; uskup Jayapura
(Mgr. Leo Laba Ladjar OFM) dan ketua Sinode Gidi (Lipius Biniluk) serta sinode
lain yang bermain dalam perekrutan MRP segera berhenti dan segera menarik
perwakilannya di MRP jilid II.
9.
Persekutuan
Gereja-Gereja Indonesia (PGI) harus bertanggung jawab terhadap gagalnya UU
OTSUS Papua, dan segera mengawal 11 rekomendasi MUBES MRP bersama orang asli
Papua untuk dijawab oleh Pemerintah Indonesia.
10. Rakyat Bangsa Papua yang masuk dalam
keanggotaan MRP jilid II segera mengundurkan diri dari keanggotaannya
selambat-lambatnya sebelum pelantikan MRP.
11. Menyerukan kepada seluruh rakyat bangsa
Papua sadar, bersatu dan lawan dengan cara-cara yang bermatabat atas segala
bentuk penindasan Negara Indonesia dan sekutunya; dan mari kita rapatkan
barisan mengawal ketat tuntutan-tuntutan di atas.
Demikian pernyataan sikap ini dibuat dengan
sesungguh-sungguhnya untuk ditindaklanjuti oleh semua pihak demi menyelamatkan
umat Tuhan di tanah Papua yang terbelenggu sistem Negara Indonesia yang tidak
bermanusiawi dan tidak beradab.
Port Numbay,
2 Maret 2011
Usama Usman Yogobi
Selpius Bobii Agus
Ayemiseba Manfret Naa(Ketua SHDRP) (Ketua Umum Front PEPERA PB) (Ketua SPM) (Ketua SONAMAPA)
Ice Murib Meky Gobai Heris
(Ketua GP2) (PARJAL)
Didukung penuh oleh:
Perwakilan Adat Wilayah Mamta Perwa kilan Adat
Wilayah Saireri
Yohanes Peday Kristian Marey
Perwakilan Adat Wilayah Doberai Perwakilan Adat Wilayah
Bomberai
David Rumbiak KRISTIAN AMAKAKAI
Perwakilan Adat Wilayah LANIPAGO Perwakilan Adat Wilayah ANIMHA
Yuliau W Isen
Krsiatianus
Badii